Artikel

POSISI MANUSIA DIANTARA MAKHLUK LAIN 

Dalam ayat Alkitab Kej. 1:28 dalam madah penciptaan Priest.1342 Konteks ceritanya adalah sebagai berikut: Setelah Allah menciptakan langit dan bumi dan mengisinya dengan segala makhluk yang bergerak di cakrawala, dalam air, di udara dan di atas muka bumi, pada hari keenam direncanakanNya membuat manusia menurut gambar dan rupa Allah sendiri, agar manusia 'berkuasa' atas makhluk-makhluk yang lain itu. Dan demikian terjadi. Manusia diciptakan menurut gambar Allah, laki-laki dan perempuan, lalu diberkati Allah dengan kata-kata ini:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu ({yunani}, kibsylrha, dari kata kerja kabbasy), berkuasalah (a r, redu, dari kata kerja raddah) atas ikan-ikan di taut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1:28b).

Jadi  Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk mendiami bumi, dan menjadi penguasa atas segala makhluk lain yang ada di muka bumi ini. Akan tetapi, manusia juga harus bisa menjaga makhluk lain tersebut yang hidup di bumi ini karena  kelangsungan hidup manusia ditentukan oleh adanya hewan dan tumbuhan. 


ASPEK-ASPEK MANUSIA

Aspek Lahir dan Batin Manusia

Dalam aspek lahir manusia, ada beberapa organ tubuh yang menjadikan manusia dapat mengindera sesuatu, yaitu apa yang disebut panca indera. Lima indera ini adanya di mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima indera ini diaktifkan oleh satu bagian tubuh di luar yang lima, yaitu akal. Kita dapat berasa apabila akal kita mengaktifkan alat perasa di bagian otak yang sudah ada sejak kita hadir di dunia. Andaikan kita  ingin mengetahui bau wangi parfum apa yang semerbak di ruangan, maka alat penciuman diaktifkan oleh akal lewat hidung. Indera peraba, penglihatan, dan pendengaran juga berlaku sebagaimana yang lainnya. Hidung, telinga, mata, lidah, kulit berfungsi apabila sel-sel syaraf yang ada di bagian otak diaktifkan oleh akal kita. Semua ada di bawah kendali akal. Andaikan kita punya indera penciuman, kemudian akal kita tidak berfungsi, maka kita  tidak mencium parfum yang harum atau bau kotoran yang menyengat hidung kita.Kita  hanya melihat benda itu sebagai sesuatu yang tidak berbau. Kita mempunyai indera penglihatan, tetapi akal  kita tidak berfungsi, maka apa yang dilihat adalah hanya sebuah benda yang tidak beradaptasi dengan mata akita. Atau, misalnya lagi, pendengaran kita sebagai salah satu indera lainnya, sekiranya akal tidak mengaktifkan karena tidak berfungsi, maka telinga kita tidak dapat merespon suara yang ditujukan kepada kita selain hanya sebatas ada suara saja. Begitu seterusnya berlaku untuk semua alat indera.



DAYA MANUSIA



Didalam Prinsip Usability (daya manusia) terdapat hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya Human Ability, Human Capabilities, Memori, Proses, Observations, Problem Solving.

I. Human Ability --> merupakan suatu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya. Human Ability terbagi dua :

1. GOOD ABILITY
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
2. BAD ABILITY
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat

II. Human Capabilities ---> kemampuan manusia yg dimilikinya namun lebih mengarah ke anggota Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba) pada manusia itu sendiri. Setiap manusia pasti mempunyai batas maksimal dalam melakukan penginderaan / sense. Human Capabilities terbagi tiga :

1. KEMAMPUAN MATA / VISION
- persepsi visual --> ukuran & jarak penglihatan
- keterbatasan visual --> kemampuan melihat warna, kemampuan melihat teks (membaca)
- ketajaman, pergerakan, dan sensitivitas

2. KEMAMPUAN TELINGA / HEARING
- mendengar pitch/frekuensi suara
- mendengar loudnes/amplitudo suara
- mendengar timbre/tipe suara

3. KEMAMPUAN MERABA / TOUCHING
- thermocpetor : respon suhi
- nociceptor : tekanan keras peraba
- mechanoceptor : tekanan lembut peraba
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat

III. MEMORI ----> suatu tempat atau wadah untuk menyimpan data atau informasi. Memori juga dapat menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural. Memori terbagi empat :

1. PERCEPTUAL BUFFER (MEMORI SENSOR)
- Terbatas kapasitasnya.
- Informasi yang masuk melalui indera tidak semua dapat diproses.

2. SHORT TERM MEMORY (STM)
- Memori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara pada saat kita sedang melakukan pekerjaan.
- Dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula
- Metode digunakan untuk mengukur kapasitas, yaitu berdasarkan :
a. Panjang suatu deret (sequence) yang dapat diingat secara terurut.
b. Kemampuan mengingat kembali item-item secara acak.

3. INTERMEDIATE
Menyimpan untuk ke LTM

4. LONG TERM MEMORY (LTM)
- Penyimpanan utama untuk informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan- aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
- Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.

IV. Problem Solving -----> menyelesaian masalah menggunakan penalaran-penalaran yg dimiliki manusia untuk mendapatkan suatu solusi.


 

TIPOLOGI  MANUSIA

 Apa bila kita berbicara mengenai tipologi manusia maka akan terdefinisi bahwa Tiopologi Manusia itu adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Kepribadian seseorang diukur atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninya disamping ada faktor temperamen, karakter dan bakat.
  • Vitalitas jasmani bergantung ada kontruksi tubuh,
  • Vitalitas psikis merupakan energi hidup yang belum terarah secara intensional, sebagian bergantung pada alam lingkungan yang membentuknya.
  • Temperamen berarti campuran, yaitu campuran cairan-cairan/humores dalam tubuh (darah merah, lendir putih, empedu hitam, empedu kuning). Cairan yang dominan akan memberikan ciri pada temperamen.
Johan Gasper Lavater (1741-1801) seorang ahli dari Jerman membedakan tipe manusia berdasarkan tubuh dan ilmu wajah (fisiogami).
Adapun tipe manusia berdasarkan tubuh :
  • Tubuh yang gemuk biasanya mempunyai tipe tenang dan sabar,
  • Tubuh kecil dan panjang mempunyai tipe lincah dan kurang sabar.
Adapun tipe manusia berdasarkan ilmu wajah (fisiogami) :
  • Dahi dan alis mata memberikan indikasi tenteng intelegensi seseorang,
  • Hidung dan pipi mencerminkan kehidupan moral dan emosional,
  • Mulut dan dagu merefleksikan kehidupan yang masih animal,
  • Mata mencerminkan kehidupan psikis.

Dan untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak yang mula – mula ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :

1. Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.

2. Tipe Kepribadian Melankolis
Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda – nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain.

3. Tipe Kepribadian Koleris
Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.

4. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah.
Setelah kita mulai memahami perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita, hal itu menyingkirkan tekanan dari hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat kepada perbedaan lainnya dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat setiap orang jadi seperti kita.



Referensi :
1. http://agamahatidanilahi.blogspot.com/2010/10/aspek-lahir-dan-batin-manusia.html
2. http://siposipo.blogspot.com/2010/03/prinsip-kemampuan-manusia-human-ability.html
3. http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=877&res=jpz